Ah, gue mau cerita nih. Kemarin gue dipanggil guru Bahasa Inggris gue. Ceritanya, gue lagi nemenin temen gue, Windy ngumpulin tugas geografi di ruang guru. Nah, di situ guru Bahasa Inggris itu manggil gue. "Fidya!" pas denger suaranya aja udah deg-degan woy. Dia bilang nilai gue turun, terus gue bilang, "Ya terus gimana?" ya emang gak bisa diubah lagi kan. Telat komplainnya. Dia bilang, "Harusnya nilainya stabil, kek." ah.
Ada lima belas mata pelajaran yang harus dipertahanin, ada lebih dari dua puluh guru yang harus gue turutin di sekolah, ada lebih dari seratus temen yang harus gue temenin juga, ada lebih dari seratus kakak kelas yang harus gue hormatin juga, ada lebih dari seratus adek kelas yang harus berbagi sekolah sama gue juga. Ada minimal dua puluh buku yang gue punya buat sekolah. Ada les perancis yang harus gue datengin plus baca 3 buku les, plus ngafalin konjugasi. Ada paling sedikit satu big problem yang gue jalanin setiap harinya, ada 365 hari setiap tahun. Ada puluhan event dalam dua bulan yang pengen gue datengin. Ada puluhan rencana di otak yang pengen gue taro di blog, ada puluhan rencana buat liburan. Ada masalah sama temen, gebetan, guru, keluarga, random people, ibu-ibu yang nabrak gue, orang-orang bau yang gak gue suka, mas-mas mcd yang kerjanya lama, orang-orang fanatik sama agama, semua orang yang pernah gue anggep jijik, yang udah nganggep gue jijik. Dan lo mau gue, mempertahankan lima belas mata pelajaran dengan lebih dari 20 buku despite all the problems that you even don't know about? Harus banget apa sekolah. Harus apa.
No comments:
Post a Comment