"Sudah malam, tidur." begitu ujarnya sambil menatapku yang masih terjaga sambil mengerjakan desain-desain yang belum selesai. Dirinya tengah terlelap untuk beberapa waktu. Suara pensil gambarku atau suara keyboard laptopku mungkin membangunkannya. Aku melirik jam dinding. Jam menunjukan sudah pukul jam 3 pagi. Aku menghela nafas.
"Sebentar lagi, ya. Klien udah bawel." ujarku padanya.
Dia mulai merenggangkan otot-ototnya sambil menguap kemudian duduk di tepi sofa yang ia tiduri itu. Wajahnya terlihat kacau, masih setengah mengantuk. Ini lah yang kami lakukan hampir setiap saat iklan harus di-propose keesokan harinya.. Dia mengangkat alisnya, "Ada yang bisa ku bantu gak?" tanyanya, sambil merogoh laptop miliknya di bawah sofa.
Aku menggeleng. "It's okay, you did your part." kataku padanya.
Sesaat kemudian, terdengar lagu Paul Anka 'Put your head on my shoulder". Saat itu, pukul tiga pagi di studio tempat kami bekerja. Biasanya dia urusan musik, aku urusan desain visual.
"just a kiss good night, maybe you and I will fall in love" begitu Tuan Anka menyanyikannya.
Aku turut bernyanyi dalam hati, "put your head on my shoulder, whishper in my ear 'baby'.."
Tak lama kemudian, lagu tersebut tak terdengar lagi setelah dia menghubungkan earphones putih itu pada colokan laptopnya. Pukul tiga pagi itu, di tengah dingin dan redupnya studio, walaupun lagu Paul Anka sudah menyapa, dia tetap tidak memalingkan pandangannya dari aplikasi music editor tersebut.